Merawat Ban
Ban sering diabaikan padahal dialah satu-satunya bagian mobil yang kontak langsung dengan jalan dan yang memastikan mobil bisa menggelinding nyaman dan aman. Untuk memastikan ban berada dalam kondisi terbaik, pastikan untuk selalu memeriksa tekanan angin dan kondisi permukaan dan rotasi ban. Meski kita bisa mempercayakan diri pada mekanik, ada kalanya kita sendiri saja yang melakukan perawatan.
Ada 5 langkah sederhana untuk bisa menjaga ban agar tetap awet untuk digunakan. Berikut langkah sederhana merawat ban kendaraan Anda.
Pilih ban sesuai kebutuhan
Pilih ban sesuai dengan kondisi jalanan yang kerap dilalui si pengendara. Secara garis besar ada tiga tipe tipe ban yang ada saat ini, yaitu ban bertipe HT (Highway Terrain)husus untuk kendaraan yang selalu melalui jalan aspal. Ban ini pun dibuat sedemikian rupa untuk bisa memiliki daya cengkram lebih saat bertemu dengan panasnya sebuah aspal. Ban tipe kedua AT (All Terrain), bisa melahap segala medan, baik di tanah atau di aspal. Terakhir jenis ban MT (Mud Terrain), ban yang satu ini lebih tebal disegala sisi.
Mengemudi dengan baik dan benar
Mengemudi dengan baik dan benar atau berkendara dengan sistem defensive, jelas bisa membuat ban Anda bisa menjadi lebih awet. Dengan melihat medan yang akan dilalui, kecepatan disesuaikan dengan aturan.
Sesuaikan muatan dengan kemampuan ban
Pastikan kendaraan Anda sesuai mengangkat beban dengan kemampuan ban Anda. Karena kalau ban harus menopang beban yang lebih berat dan tidak sesuai dengan kemampuan ban, maka tidak menutup kemungkinan ban akan pecah saat melaju.
Lihat masa pakai ban
Pastikan ban yang Anda gunakan hanya dipakai selama 3 tahun setelah diproduksi meski ban atau kendaraan Anda jarang digunakan.
Memeriksa tekanan angin ban
Cara paling gampang, sederhana dan mudah untuk memperpanjang umur ban adalah menjaga agar tekanan angin ban sesuai standar. Lihat buku manual pemilik atau stiker dibalik pintu pengemudi untuk mengetahui berapa tekanan angin yang direkomendasikan. Pemeriksaan dilakukan pada seluruh roda, termasuk ban serep. Minimal sekali sebulan atau sebelum melakukan perjalanan panjang. Periksa ban dalam kondisi dingin atau maksimal jalan sejauh 1.5 km. Tekanan angin akan naik bila ban panas. Ban kurang angin akan cepat panas dan beresiko meletus. Gunakan alat ukur yang biasa dijual di toko onderdil. Secara visual sangat sulit untuk menentukan apakah tekanan angin ban kurang.
Memeriksa kondisi permukaan ban
Sekali sebulan, bersamaan dengan mengecek tekanan angin ban, periksa juga kondisi permukaan ban. Barangkali permukaaanya retak, sobek, lobang, tonjolan atau ada kaca/batu yang terjepit alur ban. Periksa pula permukaan ban yang aus. Ini bisa menjadi indikator tekanan angin kurang pas, misalignment dan problem sistem suspensi. Kedalaman alur ban juga harus mendapat perhatian. Ban dianggap aus bila kedalaman ceruk hanya 1.6 mm.